Lewat Oktober : "Aku"

 Aku menghela nafas, terlalu banyak kejadian yang terjadi hari ini. Mataku menyipit tatkala sinar lampu menyilaukan pandangan, aku menatap sebal pada ibu  diujung daun pintu.


"Belum tidur?"


"Baru mau tidur"jawabku ketus sembari menenggelamkan wajah dalam selimut


Ibu terkikik sebelum kurasakan elusan dingin pada rambutku, "Sudah ada pengalaman yang tak mengenakan"


Aku mengernyit tak suka, "Kesel bu kesell"


Bulu kudukku merinding sejenak tatkala hembusan nafas dingin menerpa ceruk leherku, "Iyaudah ikhlaskan saja, atau mau ibu bantu jahilin saja?"


Aku tampak berpikir lalu menggeleng pelan. Kurasakan tarikan selimut namun dengan sigap kutarik kembali, "Yasudah jangan ngambek gitu"


Aku mencibir sebal di bawah selimut, "Iya"ucapku ketus


Sekali lagi ibu terkikik, yaah sedikit memacu adrenalinku.


"Kamu tahu kalau ibu bisa melihat semuanya kan?"


Aku berdecak tatkala selimutku tertarik kebawah kasur, aku terduduk menatap ibuku yang berbalut dress putih dengan sebal, "Iya iya ibu terdebesss"


Sekali lagi ibu terkikik, aku menatapnya tak suka, "Hentikan suara tawa ibu! Nanti anak kos yang lain bisa denger"


Tak mengindahkan ibuku kembali terkikik kini dengan suara yang lebih melengking, "Yasudah ibu pergi dlu ya, kamu harus tidur sekarang nanti ibu bangunin"


Aku mengangguk setuju, aku meraih selimut yang berjalan kearahku, sedikit membenahi letak nyaman untuk tidur. Kutatap ibuku yang masih mengelus anak rambutku, ia tersenyum setelah mendaratkan kecupan selamat malam padaku dan terbang keatas menembus plafon.


Aku menutup mataku, setelah lampu mendadak mati. Aku tak bercanda soal merinding  tadi. Tapi aku tak peduli walaupun ibuku hantu.


Real post 07.24

Menulis bareng batch 2

Visit my wattpad account : @Dreamsftbn

Komentar